Sejarah
- Jum'at, 08 April 2022
- Anata
- 0 komentar
Pondok Pesantren Al -Ishlah Citrodiwangsan Lumajang terletak di JL. Argopuro, Citrodiwangsan, Kabupaten Lumajang, Didirikan Pada tahun 1967, Oleh Kyai Fadhil. Yang bermula dari sebuah Langgar kecil di daerah Pulosari. Perjuangan beliau dalam mengelola langgar kemudian dilanjutkan oleh Kyai Ama’ Fadholi yang merupakan menantu dari Kyai Fadil, lalu tongkat kepemimpinan dilanjutkan kepada Kyai Nasibi Juremi dan berlanjut kepada Kyai Makhrus Ali sampai saat ini.
Era Kyai Nasibi merupakan awal dari cikal bakal pondok pesantren Al-Ishlah, dimana ditandai dengan adanya 6 Santri yang menetap di Pondok. Kyai Nasibi tersendiri memiliki garis keturunan yang bersambung kepada Sayyid Abdussalam Warung Dowo lewat jalur Ibu Nyai Maftukhah.
Nama Al-Ishlah adalah sebuah nama yang diberikan oleh Kyai Nasibi yang mana nama tersebut sama dengan nama Pondok Pesantren Al-Ishlah Lasem yang diasuh Oleh KH Masduqi Lasem, dimana Kyai Nasibi merupakan alumni dari pondok tersebut.
Sepeninggal Kyai Nasibi, Kepemimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah dilanjutkan Kyai Mahrus Ali yang mana beliau merupakan menantu dari Kyai Nasibi. Kyai Mahrus Ali merupakan santri dari Kyai Hamid dan Kyai Sholeh Ahmad Sahal Pasuruan.
Dengan semakin bertambahnya jumlah santri maka, Di Era Kepemimpinan Kyai Mahrus Ali, Dibangunlah Madrasah Diniyah, yang murni mengajarakan Ilmu agama. Seiring dengan perkembangannya, guna membekali santri dengan skill dan wawasan ilmu umum, maka para santri diwajibkan untuk mengikuti ujian paket B/C dan Wajar DIKDAS 9 Tahun
Sampai kemudian atas inisiatif dan ijtihad dari Kyai Mahrus Ali maka didirikanlah Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah, Yang mana merupakan perwujudan dari pandangan beliau tentang dakwah islam yang harus mampu menjawab tantangan zaman.
Ponpes Al-Ishlah memiliki suatu tujuan yang terangkum dalam semboyan SIUB yakni Santun, islami, Unggul dan Berbasis keberkahan, Yang berarti sistim pendidikan Al-Ishlah menekankan tentang akhlak dan pola hidup islami, yang dibalut oleh intelektualitas guna memperoleh kehidupan yang penuh keberkahan.